tag:blogger.com,1999:blog-90137443066664577162024-02-20T04:08:59.900-08:00silveakiiesilviaakiehttp://www.blogger.com/profile/15202856411324064497noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-9013744306666457716.post-89523796888485942182011-11-29T16:49:00.000-08:002011-11-29T16:49:26.529-08:00Animasi 3D<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dw1mtkKj1BkUrR5Fe_llbmRjuu5yKPvLqcwwm9CRaNG884ppSYm_w7LyP3KIi50H496lcGWqlvdQMrjtti4RA' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div><div style="text-align: center;"><br />
</div><div style="color: #666666; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large;">haii ..</span></div><div style="color: #666666; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large;">inilah hasil animasi pertamaku ...</span></div><div style="color: #666666; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;"><span style="font-size: large;"> selamat menyaksikan ,,,</span></div>silviaakiehttp://www.blogger.com/profile/15202856411324064497noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9013744306666457716.post-34524782131989932332011-11-13T20:39:00.000-08:002011-11-13T20:47:40.244-08:00komunitas komodo<h1 class="firstHeading" id="firstHeading">Biawak komodo</h1><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=9013744306666457716&postID=3452478213198993233" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/50/Varanus_komodoensis1.jpg/250px-Varanus_komodoensis1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/50/Varanus_komodoensis1.jpg/250px-Varanus_komodoensis1.jpg" /></a></div><h1 class="firstHeading" id="firstHeading"><br />
</h1><h1 class="firstHeading" id="firstHeading"><span style="font-size: small;"><b>komodo</b>, atau yang selengkapnya disebut <b>biawak komodo</b> (<i>Varanus komodoensis</i><sup class="reference" id="cite_ref-itis_0-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-itis-0">[1]</a></sup>), adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies" title="Spesies">spesies</a><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kadal" title="Kadal">kadal</a> terbesar di dunia yang hidup di pulau <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komodo_%28pulau%29" title="Komodo (pulau)">Komodo</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rinca" title="Rinca">Rinca</a>, <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Flores" title="Flores">Flores</a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gili_Motang" title="Gili Motang">Gili Motang</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gili_Dasami" title="Gili Dasami">Gili Dasami</a> di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara" title="Nusa Tenggara">Nusa Tenggara</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-komo_1-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-komo-1">[2]</a></sup> Biawak ini oleh penduduk asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat <b>ora</b>.<sup class="reference" id="cite_ref-amnh_2-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-amnh-2">[3]</a></sup></span> </h1>Termasuk anggota famili <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak" title="Biawak">biawak</a> <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Varanidae" title="Varanidae">Varanidae</a>, dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Klad" title="Klad">klad</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Toxicofera" title="Toxicofera">Toxicofera</a>, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Meter" title="Meter">m</a>. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gigantisme_pulau" title="Gigantisme pulau">gigantisme pulau</a>, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mamalia" title="Mamalia">mamalia</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karnivora" title="Karnivora">karnivora</a> di pulau tempat hidup komodo, dan laju <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme" title="Metabolisme">metabolisme</a> komodo yang kecil.<sup class="reference" id="cite_ref-world_3-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-world-3">[4]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-4">[5]</a></sup> Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Predator" title="Predator">predator</a> puncak yang mendominasi <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem" title="Ekosistem">ekosistem</a> tempatnya hidup.<sup class="reference" id="cite_ref-firefly_5-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-firefly-5">[6]</a></sup><br />
Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/IUCN" title="IUCN">IUCN</a> memasukkan komodo sebagai spesies yang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spesies_rentan" title="Spesies rentan">rentan</a> terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_nasional" title="Taman nasional">taman nasional</a>, yaitu <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Komodo" title="Taman Nasional Komodo">Taman Nasional Komodo</a>, didirikan untuk melindungi mereka.<br />
<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Anatomi_dan_morfologi">Anatomi dan morfologi</span></h2><h2><span style="font-size: small;">Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki massa sekitar 70 kilogram,<sup class="reference" id="cite_ref-animal_6-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-animal-6">[7]</a></sup> namun komodo yang dipelihara di penangkaran sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna di dalam perutnya.<sup class="reference" id="cite_ref-sciam_7-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-sciam-7">[8]</a></sup> Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi ini dipegang oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_Papua" title="Biawak Papua">biawak Papua</a> (<i>Varanus salvadorii</i>).<sup class="reference" id="cite_ref-biz_8-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-biz-8">[9]</a></sup> Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sentimeter" title="Sentimeter">cm</a>, yang kerap diganti.<sup class="reference" id="cite_ref-whozoo_9-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-whozoo-9">[10]</a></sup> Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah karena giginya hampir seluruhnya dilapisi <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gingiva" title="Gingiva">jaringan gingiva</a> dan jaringan ini tercabik selama makan.<sup class="reference" id="cite_ref-location_10-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-location-10">[11]</a></sup> Kondisi ini menciptakan lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri" title="Bakteri">bakteri</a> mematikan yang hidup di mulut mereka.<sup class="reference" id="cite_ref-docent_11-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-docent-11">[12]</a></sup> Komodo memiliki lidah yang panjang, berwarna kuning dan bercabang.<sup class="reference" id="cite_ref-sciam_7-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-sciam-7">[8]</a></sup> Komodo jantan lebih besar daripada komodo betina, dengan warna kulit dari abu-abu gelap sampai merah batu bata, sementara komodo betina lebih berwarna hijau buah zaitun, dan memiliki potongan kecil kuning pada tenggorokannya. Komodo muda lebih berwarna, dengan warna kuning, hijau dan putih pada latar belakang hitam.</span></h2><h2><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Anatomi_dan_morfologi"> </span></span></h2><h2><span class="mw-headline" id="Fisiologi">Fisiologi</span></h2>Komodo tak memiliki indera pendengaran, meski memiliki lubang telinga.<sup class="reference" id="cite_ref-bbc_12-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-bbc-12">[13]</a></sup> Biawak ini mampu melihat hingga sejauh 300 m, namun karena <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Retina" title="Retina">retinanya</a> hanya memiliki <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sel_kerucut&action=edit&redlink=1" title="Sel kerucut (halaman belum tersedia)">sel kerucut</a>, hewan ini agaknya tak begitu baik melihat di kegelapan malam. Komodo mampu membedakan warna namun tidak seberapa mampu membedakan obyek yang tak bergerak.<sup class="reference" id="cite_ref-nzpfactsheet_13-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-nzpfactsheet-13">[14]</a></sup> Komodo menggunakan lidahnya untuk mendeteksi rasa dan mencium <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Stimuli" title="Stimuli">stimuli</a>, seperti reptil lainnya, dengan indera <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vomeronasal" title="Vomeronasal">vomeronasal</a> memanfaatkan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organ_Jacobson" title="Organ Jacobson">organ Jacobson</a>, suatu kemampuan yang dapat membantu navigasi pada saat gelap.<sup class="reference" id="cite_ref-draconian_14-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-draconian-14">[15]</a></sup> Dengan bantuan angin dan kebiasaannya menelengkan kepalanya ke kanan dan ke kiri ketika berjalan, komodo dapat mendeteksi keberadaan daging bangkai sejauh 4—9.5 kilometer.<sup class="reference" id="cite_ref-location_10-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-location-10">[11]</a></sup> Lubang hidung komodo bukan merupakan alat penciuman yang baik karena mereka tidak memiliki <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Diafragma" title="Diafragma">sekat rongga badan</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-zipcode_15-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-zipcode-15">[16]</a></sup> Hewan ini tidak memiliki indra perasa di lidahnya, hanya ada sedikit ujung-ujung saraf perasa di bagian belakang tenggorokan.<sup class="reference" id="cite_ref-draconian_14-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-draconian-14">[15]</a></sup><br />
Sisik-sisik komodo, beberapa di antaranya diperkuat dengan tulang, memiliki sensor yang terhubung dengan saraf yang memfasilitasi rangsang sentuhan. Sisik-sisik di sekitar telinga, bibir, dagu dan tapak kaki memiliki tiga sensor rangsangan atau lebih.<sup class="reference" id="cite_ref-location_10-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-location-10">[11]</a></sup><br />
Komodo pernah dianggap tuli ketika penelitian mendapatkan bahwa bisikan, suara yang meningkat dan teriakan ternyata tidak mengakibatkan agitasi (gangguan) pada komodo liar. Hal ini terbantah kemudian ketika karyawan <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Binatang_London_ZSL" title="Kebun Binatang London ZSL">Kebun Binatang London ZSL</a>, Joan Proctor melatih biawak untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga ketika ia tidak terlihat oleh si biawak.<sup class="reference" id="cite_ref-liz_16-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-liz-16">[17]</a></sup><br />
<br />
<h2><span class="mw-headline" id="Ekologi.2C_perilaku_dan_cara_hidup">Ekologi, perilaku dan cara hidup</span></h2>Komodo secara alami hanya ditemui di Indonesia, di pulau Komodo, Flores dan Rinca dan beberapa pulau lainnya di <a class="mw-redirect" href="http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara" title="Nusa Tenggara">Nusa Tenggara</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-sczkd_17-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-sczkd-17">[18]</a></sup> Hidup di padang rumput kering terbuka, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sabana" title="Sabana">sabana</a> dan hutan tropis pada ketinggian rendah, biawak ini menyukai tempat panas dan kering ini. Mereka aktif pada siang hari, walaupun kadang-kadang aktif juga pada malam hari. Komodo adalah binatang yang penyendiri, berkumpul bersama hanya pada saat makan dan berkembang biak. Reptil besar ini dapat berlari cepat hingga 20 kilometer per jam pada jarak yang pendek; berenang dengan sangat baik dan mampu menyelam sedalam 4.5 meter;<sup class="reference" id="cite_ref-jung_18-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-jung-18">[19]</a></sup> serta pandai memanjat pohon menggunakan cakar mereka yang kuat.<sup class="reference" id="cite_ref-animal_6-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-animal-6">[7]</a></sup> Untuk menangkap mangsa yang berada di luar jangkauannya, komodo dapat berdiri dengan kaki belakangnya dan menggunakan ekornya sebagai penunjang.<sup class="reference" id="cite_ref-liz_16-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-liz-16">[17]</a></sup> Dengan bertambahnya umur, komodo lebih menggunakan cakarnya sebagai senjata, karena ukuran tubuhnya yang besar menyulitkannya memanjat pohon.<br />
Untuk tempat berlindung, komodo menggali lubang selebar 1–3 meter dengan tungkai depan dan cakarnya yang kuat.<sup class="reference" id="cite_ref-cogger_19-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-cogger-19">[20]</a></sup> Karena besar tubuhnya dan kebiasaan tidur di dalam lubang, komodo dapat menjaga panas tubuhnya selama malam hari dan mengurangi waktu berjemur pada pagi selanjutnya.<sup class="reference" id="cite_ref-20"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-20">[21]</a></sup> Komodo umumnya berburu pada siang hingga sore hari, tetapi tetap berteduh selama bagian hari yang terpanas.<sup class="reference" id="cite_ref-gateway-faq_21-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-gateway-faq-21">[22]</a></sup> Tempat-tempat sembunyi komodo ini biasanya berada di daerah gumuk atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit" title="Bukit">perbukitan</a> dengan semilir angin laut, terbuka dari <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vegetasi" title="Vegetasi">vegetasi</a>, dan di sana-sini berserak kotoran hewan penghuninya. Tempat ini umumnya juga merupakan lokasi yang strategis untuk menyergap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Rusa" title="Rusa">rusa</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-southsea_22-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-southsea-22">[23]</a></sup><br />
<br />
<h3><span class="mw-headline" id="Reproduksi">Reproduksi</span></h3><h3><span class="mw-headline" id="Reproduksi"> </span></h3>Musim kawin terjadi antara bulan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Mei" title="Mei">Mei</a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Agustus" title="Agustus">Agustus</a>, dan telur komodo diletakkan pada bulan September.<sup class="reference" id="cite_ref-jung_18-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-jung-18">[19]</a></sup> Selama periode ini, komodo jantan bertempur untuk mempertahankan betina dan teritorinya dengan cara "bergulat" dengan jantan lainnya sambil berdiri di atas kaki belakangnya. Komodo yang kalah akan terjatuh dan "terkunci" ke tanah. Kedua komodo jantan itu dapat muntah atau buang air besar ketika bersiap untuk bertempur.<sup class="reference" id="cite_ref-liz_16-3"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-liz-16">[17]</a></sup> Pemenang pertarungan akan menjentikkan lidah panjangnya pada tubuh si betina untuk melihat penerimaan sang betina.<sup class="reference" id="cite_ref-firefly_5-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-firefly-5">[6]</a></sup> Komodo betina bersifat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Antagonis" title="Antagonis">antagonis</a> dan melawan dengan gigi dan cakar mereka selama awal fase berpasangan. Selanjutnya, jantan harus sepenuhnya mengendalikan betina selama bersetubuh agar tidak terluka. Perilaku lain yang diperlihatkan selama proses ini adalah jantan menggosokkan dagu mereka pada si betina, garukan keras di atas punggung dan menjilat.<sup class="reference" id="cite_ref-library_30-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-library-30">[31]</a></sup> Kopulasi terjadi ketika jantan memasukan salah satu <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hemipenis&action=edit&redlink=1" title="Hemipenis (halaman belum tersedia)">hemipenisnya</a> ke kloaka betina.<sup class="reference" id="cite_ref-nzpfactsheet_13-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-nzpfactsheet-13">[14]</a></sup> Komodo dapat bersifat <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Monogami" title="Monogami">monogamus</a> dan membentuk "pasangan," suatu sifat yang langka untuk kadal.<sup class="reference" id="cite_ref-liz_16-4"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-liz-16">[17]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-reptilis_23-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-reptilis-23">[24]</a></sup><br />
Betina akan meletakkan telurnya di lubang tanah, mengorek tebing bukit atau gundukan sarang burung <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gosong_berkaki-jingga" title="Gosong berkaki-jingga">gosong berkaki-jingga</a> yang telah ditinggalkan. Komodo lebih suka menyimpan telur-telurnya di sarang yang telah ditinggalkan.<sup class="reference" id="cite_ref-31"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-31">[32]</a></sup> Sebuah sarang komodo rata-rata berisi 20 telur yang akan menetas setelah 7–8 bulan.<sup class="reference" id="cite_ref-liz_16-5"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-liz-16">[17]</a></sup> Betina berbaring di atas telur-telur itu untuk mengerami dan melindunginya sampai menetas di sekitar bulan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/April" title="April">April</a>, pada akhir musim hujan ketika terdapat sangat banyak serangga.<sup class="reference" id="cite_ref-jung_18-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-jung-18">[19]</a></sup><br />
Proses penetasan adalah usaha melelahkan untuk anak komodo, yang keluar dari cangkang telur setelah menyobeknya dengan <a class="new" href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gigi_telur&action=edit&redlink=1" title="Gigi telur (halaman belum tersedia)">gigi telur</a> yang akan tanggal setelah pekerjaan berat ini selesai. Setelah berhasil menyobek kulit telur, bayi komodo dapat berbaring di cangkang telur mereka untuk beberapa jam sebelum memulai menggali keluar sarang mereka. Ketika menetas, bayi-bayi ini tak seberapa berdaya dan dapat dimangsa oleh predator.<sup class="reference" id="cite_ref-location_10-10"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-location-10">[11]</a></sup><br />
Komodo muda menghabiskan tahun-tahun pertamanya di atas pohon, tempat mereka relatif aman dari predator, termasuk dari komodo dewasa yang kanibal, yang sekitar 10% dari makanannya adalah biawak-biawak muda yang berhasil diburu.<sup class="reference" id="cite_ref-factsheet_32-0"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-factsheet-32">[33]</a></sup><sup class="reference" id="cite_ref-liz_16-6"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-liz-16">[17]</a></sup> Komodo membutuhkan tiga sampai lima tahun untuk menjadi dewasa, dan dapat hidup lebih dari 50 tahun.<sup class="reference" id="cite_ref-cogger_19-1"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-cogger-19">[20]</a></sup><br />
Di samping proses reproduksi yang normal, terdapat beberapa contoh kasus komodo betina menghasilkan anak tanpa kehadiran pejantan (<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Partenogenesis" title="Partenogenesis">partenogenesis</a>), fenomena yang juga diketahui muncul pada beberapa spesies reptil lainnya seperti pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cnemidophorus" title="Cnemidophorus">Cnemidophorus</a>.<sup class="reference" id="cite_ref-animal_6-2"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Biawak_komodo#cite_note-animal-6">[7]</a></sup><br />
<h3><span class="mw-headline" id="Reproduksi"> </span></h3><br />
<h2><span class="mw-headline" id="Ekologi.2C_perilaku_dan_cara_hidup"> </span></h2><br />
<h2><span class="mw-headline" id="Fisiologi"> </span></h2><h2><span style="font-size: small;"><span class="mw-headline" id="Anatomi_dan_morfologi"> </span></span></h2><br />
<h1 class="firstHeading" id="firstHeading"> </h1>silviaakiehttp://www.blogger.com/profile/15202856411324064497noreply@blogger.com0